Sabtu, 25 Mei 2024 | 05:22
NEWS

Penanganan Bencana NTT dan NTB Masih Kekurangan Tenaga Dokter

Penanganan Bencana NTT dan NTB Masih Kekurangan Tenaga Dokter
(Dok. BNPB)

ASKARA - Kepala BNPB Doni Monardo bersama Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi meninjau lokasi terdampak bencana alam di Lewotolok, Kecamatan Ileape, Kabupaten Lembata.

Untuk menangani dampak bencana, tenaga dokter masih dibutuhkan membantu korban siklon tropis Seroja tersebut. Lembata merupakan salah satu daerah yang terdampak banjir bandang karena siklon tropis Seroja pada Minggu (4/4).

"Adapun untuk fasilitas kesehatan di hampir semua tempat sudah tersedia walaupun tenaga dokter masih terbatas," kata Doni Monardo, Selasa (6/4).

Kementerian Kesehatan di bawah pimpinan kepala Pusat Krisis Kesehatan sudah melakukan koordinasi untuk mendatangkan sumber dokter dari beberapa provinsi. 

"Termasuk dari Sulawesi Selatan juga Jawa Timur," kata Doni Monardo.

Kebutuhan obat-obatan sementara masih terpenuhi kecuali peralatan untuk merawat pasien patah tulang. 

"Kami sudah berkoordinasi untuk segera didatangkan dari Jakarta dan Surabaya serta dari Makassar," jelas Doni Monardo.

Badai siklon tropis membuat 11 wilayah di NTT terdampak yaitu Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Ende. Sedangkan di Nusa Tenggara Barat ada Kabupaten Bima yang terdampak.

"Untuk data korban masih fluktuatif. Ini data yang dihimpun dari pemerintah daerah kabupaten dan provinsi juga dari Polri sehingga kemungkinan ada perubahan setiap waktu. Untuk sementara korban jiwa yang meninggal sekitar 81 orang tapi data akan berubah setiap jam dan yang masih dalam pencarian 103 orang," papar Doni Monardo.

Komentar