ASKARA - Pabrikan Xiaomi berkomitmen untuk lebih banyak meluncurkan ponsel flagship di Indonesia tahun ini.

"Kami ingin memperkenalkan lebih banyak flagship," kata Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse dalam keterangannya, Rabu (17/3).

Setelah cukup lama dikenal dengan lini ponsel yang ramah di kantong, Xiaomi sejak tahun lalu mulai membawa ponsel kelas flaghsip ke pasar. Dengan alasan ingin lebih banyak orang yang bisa merasakan pengalaman menggunakan ponsel premium.

Xiaomi saat ini sedang mengeksplorasi berbagai kemungkinan sebagai strategi untuk memasarkan ponsel kelas flagship, seperti program tukar tambah atau trade in hingga bekerja sama dengan layanan finansial.

Xiaomi mengaku saat ini sudah lebih percaya diri untuk membawa produk flagship mereka ke pasar Indonesia.

Mengenai stok Mi 11 yang diluncurkan Selasa malam (16/3), berkaitan dengan isu ketersediaan chipset di industri teknologi, Xiaomi tidak secara spesifik menjelaskan apa dampak kekurangan pasokan chipset untuk ponsel mereka.

"Kami berusaha membawa produk terbaik dan volume (yang cukup) ke Indonesia," kata Alvin Tse.

Industri teknologi saat ini mengalami kekurangan pasokan chip, tak hanya untuk ponsel namun juga sektor lain yang memerlukan chip, termasuk otomotif untuk mobil pintar.

Kekurangan pasokan, menurut Alvin Tse, terjadi karena ada beberapa industri baru yang juga membutuhkan chip. Kelangkaan chip ini juga menyebabkan sejumlah model ponsel dijuluki "gaib" atau tidak ada di pasar.