Senin, 27 Mei 2024 | 06:32
NEWS

Ganjar Sebut Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' Mulai Menunjukkan Hasil

Ganjar Sebut Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' Mulai Menunjukkan Hasil
Ganjar Pranowo (Kompas.com)

ASKARA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengklaim Gerakan Jateng di Rumah Saja yang diterapkan pada 6-7 Februari lalu mulai menunjukkan dampak signifikan. 

Ganjar menyebut perkembangan Covid-19 di wilayahnya cukup bagus. Penurunan angka terkonfirmasi positif Covid-19 hingga kematian mulai terlihat di minggu ke-6. 

"Jadi penambahannya menurun, bahkan untuk pertama kali kemarin saya dilapori terkonfirmasi sudah menurun juga, kalau biasanya panahnya merah-merah naik ini sekarang sudah ada kok hijau," kata Ganjar melalui keterangannya, Senin (15/2).

Kabar baik lainnya adalah, tidak ada lagi zona merah di Jawa Tengah. Meski rata-rata masih oranye dan belum ada yang kuning, menurut Ganjar, ini adalah perkembangan bagus.

Pihaknya juga mendapatkan progres vaksinasi tahap pertama di Jateng berjalan dengan baik. Hanya saja, perlu didorong karena beberapa daerah masih belum maksimal.

"Vaksinasinya untuk yang tahap kedua Jateng masih bagus, masih tertinggi se Indonesia. Cuma yang vaksinasi (tahap) pertamanya ini perlu digenjot karena masih ada beberapa daerah yang belum selesai," ucap Ganjar.

Selain itu, pihaknya akan menyiapkan metode tambahan yang diterapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rangka target vaksinasi akhir tahun.

Ganjar mengatakan, pihaknya juga mulai menyiapkan penerimaan vaksin yang disebut oleh Menkes dalam waktu dekat akan kembali didistribusikan dan disusul juga vaksin lain selain Sinovac.

"Kita mesti menyiapkan titiknya nanti kira-kira di mana, cold chain-nya seperti apa, apakah ada atau tidak, apalagi nanti vaksin dari beberapa jenis yang membutuhkan suhu bahkan minusnya banyak sekali," jelasnya. 

"Nah, ini ada nggak peralatannya, kalau selama ini yang sudah ada kita masih bisa handle sehingga kita bisa tinggal lakukan percepatan saja untuk komunikasi dengan pusat," tambahnya.

Kabar baik lainnya, kata Ganjar, juga dari Gerakan Jateng di Rumah Saja pada 6-7 Februari lalu yang ternyata berhasil menurunkan mobilitas warga dan berpengaruh pada angka penularan Covid-19.

"Kemarin dari dua hari di rumah saja, ternyata dari sisi pergerakannya turunnya luar biasa, 40-50 persen lebih, jadi ini menurut saya berita yang cukup baik. Ini gambar-gambar yang menurut saya menunjukkan optimisme kita, ini tren mingguan yang dirawat juga sudah anjlok," ujarnya.

Berdasar data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada Minggu (14/2) jumlah angka kematian mencapai 247 orang. Penambahan ini membuat jumlah total pasien meninggal karena Covid-19 menjadi 33.183 orang.

Jawa Tengah tercatat menjadi provinsi yang menyumbang pasien meninggal paling banyak. Terekam mencapai 68 pasien. Sehingga total pasien meninggal menjadi 5.924 orang. Kemudian Jawa Timur dan Jakarta yang masing-masing sebanyak 50 dan 43 pasien meninggal.

 

Komentar