ASKARA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat agar tetap berdisiplin menerapkan protokol kesehatan. Meski program vaksinasi akan dijalankan pemerintah. 

"Jadi tidak ada jaminan bahwa setelah vaksin diberikan pun kita akan terbebas (dari Covid-19) kalau kita tidak disiplin," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/12).

Doni menyatakan, Presiden Joko Widodo sebelumnya sudah berulang kali mengingatkan masyarakat untuk tetap menjalankan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Menurutnya, tantangan ke depan saat ini adalah bagaimana masyarakat bisa secara kolektif untuk saling mengajak mematuhi protokol kesehatan.

Sehingga hal itu menjadi salah satu kunci supaya bisa memutus rantai penyebaran dan penularan Covid-19 di tengah masyarakat. 

"Mereka yang berani menyampaikan untuk orang lain patuh, sebenarnya dia telah menjadi pahlawan, karena dia bisa menghindari orang lain terpapar Covid-19," tutur Doni. 

Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu menyebut, peningkatan penerapan protokol kesehatan harus dilakukan dengan beragam cara.

Tujuan itu semata-mata supaya masyarakat tidak kendor dalam menghadapi Covid-19. Meski pemerintah terus berusaha menanggulangi virus corona tersebut hingga sembilan bulan terakhir. 

"Karena sudah sembilan bulan lebih, sejak pemerintah menerapkan kekarantinaan kesehatan pada 13 Maret yang lalu. Masyarakat sudah mulai jenuh, kemudian juga mungkin sedikit kendor di beberapa daerah," imbuhnya. 

Dalam hal ini, pemerintah tidak dapat bekerja sendirian dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Tanah Air, khususnya memberikan edukasi dan mengajak masyarakat agar tetap disiplin terhadap protokol kesehatan.

Maka perlu ada peran dari berbagai komponen terutama tokoh-tokoh non formal di setiap daerah, sehingga imbauan dan ajakan disiplin protokol kesehatan dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, perlu ada kolaborasi dan perlu ada gerakan yang masif di seluruh daerah dan melibatkan seluruh komponen. Terutama tokoh-tokoh non formal yang bisa memberikan efek pengaruh langsung kepada masyarakat,” tandas Doni.