Sabtu, 25 Mei 2024 | 20:38
COMMUNITY

Keseruan River Ranger Jakarta Berbagi Pengetahuan Jenis Plastik

Keseruan River Ranger Jakarta Berbagi Pengetahuan Jenis Plastik
(Youtube/River Ranger Jakarta)

ASKARA - Komunitas peduli lingkungan River Ranger Jakarta menerapkan metode pembelajaran secara virtual kepada para anggotanya. Materi pembelajaran yang baru adalah tentang jenis-jenis plastik. 

Wakil dan Pembuat Kurikulum Kelas River Ranger Jakarta Andriana mengatakan, tujuan materi pembelajaran itu untuk menginformasikan bahan plastik dan seberapa aman dipakai. Karena sebagian besar barang yang digunakan masyarakat terbuat dari plastik. 

"Plastik itu produk yang bisa jadi menguntungkan tapi bisa berbahaya kalau kita tidak bisa mengendalikan cara memakainya. Jadi kita harus mengenali plastik yang dipakai," kata Andriana saat berbincang dengan Askara, Jumat (30/10).

Dia menjelaskan, ada bahan plastik yang aman digunakan untuk tempat makanan dan mengetahui bagaimana cara mendaur ulangnya. Para anggota yang terdiri dari anak-anak itu diharapkan lebih mengetahui dampak penggunaan plastik. 

"Jadi kita harus bertanggung jawab atas semua yang kita pakai," kata Andriana. 

Untuk memudahkan dalam metode belajar, setiap jenis plastik diberikan kode. Botol minuman diberi kode 1, plastik jenis ini tidak bisa dipakai berulang-ulang. Selain itu, jenis plastik ini tidak bisa berada di suhu ekstrem karena bahan Polyethylen Terephtalate (PET) berbahaya untuk kesehatan. 

"Botol dan gelas air minum kemasan selain berbahaya untuk lingkungan juga mengandung bahan plastik yang larut dalam minuman atau makanan," tutur Andriana. 

Plastik kode 2 atau plastik High Density Polyethylene (HDPE) menawarkan kepadatan material, kemudahan dalam pembentukan dan daur ulang. Plastik seperti ini lentur dan biasa dipakai untuk pembuatan tutup galon air.

"Botol seperti ini aman untuk makanan dan minuman. Jadi sebaiknya kalau botol untuk makanan dan minuman itu bahannya HDPE," jelas Andriana. 

Kemudian plastik kode 3 berjenis Poly Vinyl Chloride (PVC) yang biasanya digunakan atau diolah menjadi pipa. Bahan ini sangat kuat makanya diperuntukkan sebagai bahan bangunan tapi tidak untuk makanan.

"Ini adalah plastik yang paling bahaya untuk makanan. Biasanya untuk dipakai bungkus kabel seperti karet atau untuk pipa," kata Andriana.

Kemudian plastik kode 4 Low Density Polyethylene (LDPE) yang bersifat lentur, transparan, dan kuat. Plastik LDPE cocok sebagai bahan kemasan dan kebutuhan. 

"Biasanya plastik kresek, bungkus makanan. Ini adalah plastik yang aman untuk makanan dan bisa dipakai ulang," jelas Andriana. 

Melalui metode pembelajaran ini diharapkan anak-anak bisa mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. 

"Anak-anak dikenalkan tentang bahaya plastik untuk menginformasikan kepada orang tuanya. Bisa mengurangi penggunaan plastik sekali pakai seperti gelas dan botol plastik air kemasan," demikian Andriana.  

Adapun, materi-materi belajar virtual dapat disaksikan di akun Youtube River Ranger Jakarta. 

Komentar