ASKARA - Penembakan pejabat perikanan Korea Selatan oleh prajurit Korea Utara disebut dapat meningkatkan ketegangan dua negara. 

Laporan kantor berita negara Korut, KCNA, pemerintah sedang mencari jenazah korban penembakan itu.  

Namun Korut memperingatkan bahwa operasi angkatan laut Korsel di daerah itu bisa meningkatkan ketegangan.

"Kami mendesak Selatan untuk segera menghentikan intrusi di garis demarkasi militer di laut barat yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan," lapor KCNA. 

Kantor berita Korsel, Yonhap melaporkan, negaranya mengerahkan 39 kapal, termasuk 16 kapal angkatan laut dan enam pesawat.

Pengerahan itu untuk melakukan pencarian terhadap korban penembakan oleh prajurit Korut tersebut. 

Sebelumnya, Pemimpin Korut Kim Jong Un pada Jumat (25/9) mengeluarkan permintaan maaf atas penembakan fatal terhadap pejabat perikanan Korsel di perairan Korut. 
Seoul kemudian mendesak Pyongyang untuk menyelidiki lebih lanjut penembakan fatal itu dan menyarankan penyelidikan bersama dilakukan oleh kedua belah pihak.

Militer Korsel menuding tentara Korut membunuh pria itu, menyiram tubuhnya dengan bahan bakar, dan membakarnya di dekat perbatasan laut. (ant/genpi)