Kamis, 09 Mei 2024 | 09:41
COMMUNITY

Budi Dalton: Selamat Ulang Tahun ke-107 Paguyuban Pasundan

Budi Dalton: Selamat Ulang Tahun ke-107 Paguyuban Pasundan
(IG/artgram)

ASKARA - Paguyuban Pasundan merayakan milangkala atau ulang tahun ke-107 yang jatuh hari ini (Senin, 20/7).

Terbentuknya Paguyuban Pasundan banyak dipengaruhi Organisasi Budi Utomo yang berdiri pada 20 Mei 1908. 

Budayawan yang juga aktor Budi Dalton menuturkan bahwa Paguyuban Pasundan secara tidak langsung terpengaruh oleh pendirian Budi Utomo yang dianggap tonggak awal kebangkitan bangsa Indonesia menggapai kemerdekaan. 

"Pada awalnya, cukup banyak orang Sunda yang bergabung. Cabang-cabang Budi Utomo juga banyak bermunculan di Jawa Barat, seperti di Bandung dan Bogor," tulisnya dalam akun Instagram @artgram.

Namun beberapa tahun kemudian, keanggotaan orang Sunda dalam Budi Utomo menurun drastis. Hal ini disebabkan karena menurut mereka, dari segi sosial budaya, organisasi tersebut hanya memperjuangkan penduduk Jawa bagian tengah dan timur.

Atas inisiatif siswa-siswa Sunda di STOVIA (School Tot Opleiding voor Indlandsche Artsen) di Batavia diupayakan pembuatan organisasi untuk orang-orang Sunda. 

Selanjutnya, para siswa yang berusia rata-rata dua puluhan tahun itu menyambangi Daeng Kanduruan Ardiwinata yang saat itu dianggap sebagai sesepuh orang Sunda. 

"Dalam kunjungan tersebut dinyatakan maksud pendirian perkumpulan orang Sunda sekaligus meminta D. K. Ardiwinata untuk menjadi ketua organisasi," cerita budayawan Sunda bernama lengkap Budi Setiawan itu. 

Setelah D. K. Ardiwinata menyanggupi maka di rumahnya yang beralamat Gang Paseban, Salemba pada Minggu 20 Juli 1913 diadakan rapat untuk pendirian perkumpulan. 

"Dalam rapat itu disepakati pendirian organisasi yang kemudian dinamai Pagoejoeban Pasoendan," kata Budi Dalton. 

Saat itu ditetapkan D. K. Ardiwinata sebagai penasihat dan Dajat Hidajat (siswa STOVIA) sebagai ketua. 

Pada 22 September 1914 pengurus paguyuban meminta izin kepada pemerintah untuk dapat melakukan kegiatannya secara sah.

Hal itu ditunjukkan dengan Surat Keputusan Nomor 46 Tanggal 9 Desember 1914 yang kemudian izin diberikan. Selanjutnya, sampai 1918, organisasi ini lebih sebagai perkumpulan sosial budaya. 

"Wilujeng Milangkala 107 tahun@paguyuban_pasundan," tulis Budi Dalton yang juga dosen di Universitas Pasundan (Unpas).

Komentar