ASKARA - Kedekatan Indonesia dengan kebun binatang terbesar di Eropa Tierpark Berlin semakin erat. 

Tercermin ketika Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno meresmikan pembukaan rumah hutan tropis di kebun binatang tersebut. 

Dua tahun lalu, Indonesia ikut meresmikan pemberian nama empat bayi Harimau Sumatera di kebun binatang yang berlokasi 13 kilometer dari ibu kota Republik Federal Jerman itu.

Rumah hutan tropis ini merupakan peremajaan dari Alfred Brehm Haus, salah satu lokasi paling bersejarah di Tierpark Berlin. 

Sejak pertama kali dibuka 20 Juni 1963, sesuai standar kebun binatang terkini, tempat itu perlu direnovasi. Prosesnya memakan waktu dua tahun. 

Hasilnya, rumah dengan luas area dalam gedung sekitar 5300 meter persegi serta area udara terbuka sekitar 2000 meter persegi dan memperkokoh representasi Indonesia di Tierpark Berlin.

"Kami senang Indonesia bisa ambil bagian dalam peremajaan Alfred Brehm Haus. Saya dan Direktur Tierpark Dr. Andreas Knieriem memang terus berkomunikasi," kata Dubes Oegroseno dalam keterangannya, Sabtu (18/7).

Renovasi Alfred Brehm Haus menjadi rumah hutan tropis juga didukung beberapa sponsor, di antaranya Kementerian Keuangan Negara Bagian Berlin, Lotto Stiftung, dan Society of Zoo and Tierpark Patrons. 

"Kita punya misi yang sama, melestarikan aneka flora dan satwa khususnya yang berasal dari daerah tropis," kata Dubes Oegroseno. 

Dia ingin masyarakat tahu kedekatan Indonesia dan Jerman khususnya di bidang budaya sudah terjalin lama. Salah satunya ketika pelukis Indonesia Raden Saleh menetap di Maxen pada tahun 1839-1845. 

"Hasil karyanya dikagumi oleh banyak pencinta seni di Jerman. Khusus di bidang pelestarian satwa, Indonesia dan Tierpark sudah menjalin kerja sama pertukaran dan pembiakan satwa sejak tahun 1972," jelas Dubes Oegroseno. 

Kerja sama itu terus berlanjut. Tahun 2013, Kementerian Kehutanan meminjamkan sepasang Harimau Sumatera. Pada 4 Agustus 2018, empat bayi harimau lahir di Tierpark Berlin yang diberi nama Kiara, Oscar, Willi, dan Seri.