ASKARA - Pencipta lagu anak Papa T Bob meninggal dunia pada Jumat (10/7). 

Karya-karyanya seakan tak lekang oleh waktu sehingga mampu menjadikannya sebagai sang legenda lagu anak-anak Indonesia. 

Musikus dan pegiat ekonomi kreatif Anang Hermansyah turut berduka atas kepergian Papa T Bob. Menurutnya, almarhum cukup berjasa dalam melahirkan lagu-lagu bagi anak Indonesia. 

"Papa T Bob telah menjadi legenda bagi lahirnya lagu anak-anak di Indonesia. Kalau boleh disebut hingga saat ini belum ada sosok sekaliber Papa T Bob khususnya dalam penciptaan lagu bagi anak-anak," jelasnya kepada media. 

Tentu harapannya, kejayaan lagu anak-anak dapat kembali bangkit seperti era 90-an. Anang mengaku kurang gembira jika anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa. 

"Saya pribadi kurang happy jika anak-anak menyanyi lagu dewasa. Saya berharap lahir generasi baru pengganti Papa T Bob," katanya. 

Penasihat Federasi Serikat Musik Indonesia (Fesmi) itu mengingatkan sepeninggal almarhum, pembayaran royalti atas lagu-lagu ciptaan Papa T Bob agar diteruskan kepada ahli warisnya. 

Menurut Anang, hal tersebut penting diingatkan untuk memastikan hak cipta bagi pencipta dan pengarang lagu merupakan kekayaan intelektual yang tidak lekang oleh waktu. 

"Karya cipta Papa T Bob harus diapresiasi dengan pembayaran royalti secara konsisten kepada ahli waris," ingat musikus asal Jember itu. 

Papa T Bob yang memiliki nama asli Erwanda Lukas ini dikenal sebagai pencipta lagu bagi anak-anak era tahun 90-an. 

Sejumlah hit pernah diciptakan dari almarhum seperti Diobok-obok, Dicium Mama, Dicium Papa, Bolo-Bolo, Si Nyamuk Nakal, Si Lumba-lumba dan lain-lain.