ASKARA - Pencinta sepeda yang tergabung dalam Jakarta Night Ride (JNR) mengaku siap mengikuti aturan pemerintah perihal wacana penarikan pajak sepeda. 

Namun begitu, fasilitas pendukung bagi pengguna sepeda haruslah lebih dulu memadai. 

Person In Charge JNR Feryansyah mengatakan, pihaknya ingin kualitas udara yang bagus, terutama di Ibu Kota Jakarta. Karena dengan dengan bersepeda tentu mengurangi polusi, sehat dan hemat waktu. Karenanya, jalur-jalur sepeda juga harus diperhatikan. 

"Mari kita semua bisa sama-sama memberikan yang terbaik untuk Indonesia terutama Jakarta. Teman-teman sepeda pun merasa nyaman kalau kita diperhatikan ke depannya," ujarnya saat berbincang dengan Askara, Rabu (1/7).

Meski ada anggapan bahwa pesepeda tidak berkontribusi terhadap pajak tetapi dibuatkan jalur khsusus, tentu hal itu ingin ditepis bahwa orang mengayuh pedal untuk beraktivitas mempunyai hak yang sama.

"Yang banyak beredar sekarang ini sepeda tidak bayar pajak tapi dikasih jalur jalannya. Kalau memang solusi pajak kita siap," kata Feryansyah. 

Paling penting ialah besaran pajak tidak dipukul rata. Karena pengguna sepeda kondisinya bermacam-macam dan berbeda-beda pula peruntukkannya. 

"Lihat juga pajak sepedanya, kalau sepeda rongsok yang diperbaiki mungkin tidak sama pajaknya dengan yang kelas tinggi," ujar Feryansyah. 

Maka itu harus adil dilihat dari jenis sepedanya karena bersepeda juga bukan sekadar gaya hidup dan olah raga semata. Tapi bisa jadi bersepeda untuk kerja yang memang tidak ada lagi kendaraan lain.

"Saya rasa pemerintah juga akan bijak mengenai ini," tandas Feryansyah.

Kementerian Perhubungan sendiri membantah kabar yang menyebut pemerintah akan memberlakukan pajak bagi sepeda. 

Juru bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, yang betul, pihaknya tengah menyiapkan regulasi untuk mendukung keselamatan pesepeda. 

"Soal pajak sepeda tidak benar, yang benar kami sedang siapkan regulasi. Ini juga untuk menyikapi maraknya penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi oleh masyarakat," ujarnya.