ASKARA - Pemprov DKI melalui Palang Merah Indonesia (PMI) DKI telah mulai pengambilan plasma darah dari pasien yang sembuh dari Covid-19.

"Hari ini, PMI Jakarta sudah memulai pengambilan plasma tersebut. Ini merupakan pengambilan metode penyembuhan bagi pasien Covid-19," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di kantor PMI DKI, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (14/6). 

Ariza, sapaannya mengajak warga yang telah sembuh dari Covid-19 bersama-sama memberikan plasma konvalesen kepada PMI DKI Jakarta guna membantu pasien yang berada di rumah sakit dan Wisma Atlet.

"Saya kira, ini metode penting untuk penyembuhan yang menurut kami cukup efektif dan baik," katanya.

Ariza menjamin pengambilan plasma dari mantan pasien Covid-19 aman diterapkan. Terlebih, PMI DKI telah bekerja secara profesional dan telah mendapatkan Sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik).

"Tentu semuanya para ahli dokter dan PMI sudah pengalaman puluhan tahun, sudah memahami dan didukung oleh kualitas sumber daya yang baik dan petugas lainnya. Didukung dengan prosedur yang baik. Jadi ini sangat baik, jadi pasien tidak perlu khawatir karena semuanya melalui proses. Tidak hanya yang cermat, teliti, tapi higienis," tuturnya.

Menurut orang nomor dua di ibukota itu, donor darah masih menjadi kekhawatiran masyarakat, tidak lain karena potensi penularan Covid-19. Namun, Ariza menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir lagi dalam mendonorkan darahnya.

"PMI DKI kita semua memahami orang tidak boleh keluar sejak April. Itu menyebabkan pengurangan pendonor. Untuk itu, kami upayakan sosialisasikan kepada warga melalui sosial media agar menyalurkan darahnya, membantu sesama," ungkapnya.

"Bukan karena Covid-19 malah tidak berani donor darah. Justru ini sangat berperan penting. Tidak perlu khawatir, di masa transisi ini kami minta seluruh warga DKI berbondong-bondong datang ke PMI untuk mendonorkan darahnya, kami juga meminta seluruh jajaran Pemprov untuk saling membantu dan menyalurkan darahnya," tandasnya.