ASKARA - Memasuki masa transisi dan tatanan kehidupan baru, LRT Jakarta menerapkan layanan baru yang diberi nama LRTJ Bisa mengandung arti bersih, inovatif, sehat, dan aman. 

Layanan baru ini senantiasa selalu mengedepankan protokol kesehatan untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan kepada setiap penumpang.

General Manager Sekretaris Perusahaan PT LRT Jakarta Bintang Kemal Hersanto mengatakan, protokol kesehatan dimulai dari persiapan pengoperasian hingga memastikan kebersihan sarana dan prasarana kereta. 

"Sterilisasi kereta dengan menggunakan sinar UV, pengecekan kesehatan seluruh tim operasional, penyemprotan disinfektan di kereta dan stasiun," ujarnya kepada media, Sabtu (6/6).

Serta penyediaan fasilitas cuci tangan maupun hand sanitizer untuk penumpang. Sebagai inovasi mengurangi potensi penyebaran virus Covid-19 melalui sentuhan pada tombol lift, juga menghadirkan teknologi footswitch. Yakni memudahkan penumpang dalam menggunakan lift dengan menginjak pedal untuk menentukan lantai yang dituju. 

"Penumpang juga bisa memasuki area berbayar di stasiun atau tap in gate tanpa menggunakan kartu melainkan dengan menggunakan scan barcode," kata Bintang Kemal.

Untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan penumpang maka akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh terlebih dahulu. LRT Jakarta pun mengingatkan penumpang untuk selalu melakukan social distancing, menggunakan masker maupun hand sanitizer.

"Terkait dengan waktu operasional selama masa transisi PSBB berlangsung, LRT Jakarta akan mengikuti pola transportasi publik lainnya sebagaimana LRTJ terintegrasi dalam Jaklingko," tutur Bintang Kemal. 

Pembatasan jumlah penumpang tetap berlaku yaitu 30 orang per kereta atau 60 orang dalam satu rangkaian kereta dengan selang waktu antar kereta 10 menit. 

"LRT Jakarta akan beroperasi kembali normal yakni pukul 05.30 hingga 23.00 dimulai pada tanggal 8 Juni 2020," jelas Bintang Kemal.