ASKARA - Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menduga kehadiran kawanan orca di area Taman Wisata Perairan (TWP) Anambas, Kepulauan Riau disebabkan perubahan iklim global. 

"Kemunculan orca ini diduga diakibatkan pengaruh iklim global yang menyebabkan orca mengalami disorientasi," ujar Dharmadi, salah satu Peneliti BRSDM KKP, Jumat (24/4). 

Selain itu, perairan Indonesia juga memiliki kelimpahan sumber daya ikan sehingga membuat orca bermigrasi untuk mencari makan di perairan tropis. 

Kehadiran orca yang mencari makan di perairan Indonesia juga pernah terjadi di Laut Sawu pada Juli dan Desember 2019 lalu. 

Peneliti bidang Oseanografi BRSDM KKP Widodo Pranowo menjelaskan, ikan yang menjadi mangsa orca memerlukan daya dukung hidup seperti plankton yang melimpah. 

"Namun konsentrasi khlorofil sesaat laut Kepulauan Anambas pada tanggal 1-6 April 2020 diprediksi hanya sekitar 0,2 hingga 0,4 miligram per meter kubik. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi khlorofil secara realita di Perairan Laut Anambas hanya menyediakan 20 persen dari teori yang ada," tuturnya.

Munculnya orca terekam melalui ponsel seorang nelayan Desa Tarempa Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas bernama Aldi Pratama. Sebanyak tujuh ekor paus pembunuh terlihat sedang mencari makan pada 30 Maret lalu sekitar pukul 12.00 WIB.