Jumat, 26 April 2024 | 22:20

Keluarga Erick, Penemu dan Penjaga Air Terjun Weimarang Sumba Timur

Keluarga Erick, Penemu dan Penjaga Air Terjun Weimarang Sumba Timur
Erik dan orangtuanya, penemu dan penjaga Air Terjun Weimarang (Askara)

ASKARA - Selain pantai dan padang savana, ternyata Sumba memiliki banyak obyek wisata air terjun yang menarik dan eksotis sehingga mengundang perhatian wisatawan domestik dan mancanegara untuk datang. 

Salah satunya lokasi yang baru ditemukan di Desa Waimarang, Melolo, Kelurahan Watu Hadang, Kecamatan Umalulu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. 

"Air Terjun Weimarang ini baru ditemukan Erick sekitar bulan Mei tahun 2015, takala anak saya mencari udang di sungai," jelas Mama Erick Hapu, ditemui beberapa waktu yang lalu.

Mama Erick mengungkapkan, untuk membuat jalan setapak menuju air terjun mereka sekeluarga bahu-membahu membuat jalan seaman mungkin dengan pegangan dari batang bambu di sepanjang jalan menuju lokasi Air Terjun Weimarang yang letaknya tersembunyi.

"Ada tujuh air terjun di lokasi ini, dan yang paling sering dipakai untuk preweding adalah air terjun kedua karena lokasi sekelilingnya agak luas," jelas Mama Erick.

Potensi wisata yang luar biasa dari Air Terjun Weimarang telah membuat sejumlah pihak melirik dan berupaya untuk mengambil alih pengelolaannya dengan dalih untuk kawasan hutan lindung.

"Tahun lalu ada 3 oknum mengaku petugas dari Dinas Kehutanan yang akan mengambil alih kawasan air terjun ini untuk dijadikan kawasan hutan lindung, namun ditentang oleh keluarga Erick dan juga warga Desa Waimarang," ungkap Mama Erick.

"Tanah ini adalah tanah adat dan milik keluarga kami. Para pengunjung datang kemari untuk menikmati keindahan air terjun. Bukan untuk menebang pohon atau merusak hutan," tegas Mama Erick.

Mama Erick dan keluarga benar-benar menjaga kawasan wisata ini dengan baik. Hal ini terlihat di sepanjang jalan hingga air terjun disiapkan sejumlah kantung sampah dari karung plastik. MCK pun dijaga agar tetap selalu bersih.

Lokasi air terjun Waimarang sendiri berada di sebuah lembah yang jaraknya sekitar 25 menit berjalan kaki dari tempat parkir kendaraan, atau dari warung tempat orang tua Erick Hapu si penemu air terjun Waimarang.

Di musim hujan ini, untuk menuju air terjun harus ekstra hati-hati karena melewati tanah hitam yang berlumpur, menuruni lereng lembah dan melintasi sebuah sungai dengan meniti bebatuan sambil berpegangan bambu yang sudah disiapkan oleh ayah Erick di sepanjang lintasan menuju air terjun. 

Perjuangan trekking yang cukup melelahkan dan penuh rintangan akan lunas terbayar ketika sampai di air terjun. Keindahan dan kesegaran Air Terjun Waimarang akan membuat lelah hilang seketika dan lupa diri untuk segera berendam atau berenang di kolam alami berwarna hijau jamrut yang dikelilingi batu cadas.


 

Komentar