Jumat, 26 April 2024 | 18:49
OPINI

Mengenang 30 Pastor yang Meninggal karena Komplikasi Pandemi Corona

Mengenang 30 Pastor yang Meninggal karena Komplikasi Pandemi Corona
Seorang Pastor membaca doa pada upacara pemakaman di Italia (Piero Cruciatti/AFP)

Di antara orang-orang yang positif Coronavirus ada juga banyak imam. Beberapa berada diisolasi, yang lain dalam perawatan intensif. Setidaknya tiga puluh orang telah meninggal hingga hari ini, karena komplikasi terkait pandemi. Bahkan ada beberapa imam di daerah yang rawan, masih memastikan komitmen mereka dalam pelayanan di tenagh umat. 

Dalam salah satu kesempatan Doa Angelus, tepatnya pada tanggal 15 Maret, Paus Fransiskus berterima kasih kepada "semua imam, dan kreativitas para imam". "Para Imam juga berpikir seribu cara, untuk menjadi dekat dengan orang-orang, sehingga setiap orang tidak merasa ditinggalkan". Pada tanggal 13 Maret, selama Misa di Kapel St. Marta, Paus berdoa agar "Roh Kudus membantu para imam agar diberi kemampuan dan penegasan pastoral". "Semoga umat Allah - kata Francis - merasa ditemani oleh para gembala dan kenyamanan Firman Allah".

Keuskupan Bergamo, Italia

Tugas perutusan ini tentu tidaklah mudah ditengah situasi penyebaran virus seperti ini, secara khusus dalam konteks gereja lokal di Italia. Sebagai contoh, di Gereja Bergammo, Italia. Tiga hari lalu, mereka kehilangan Don Fausto Resmini, 67 tahun, yang dirawat intensif di Como selama beberapa hari. Pastor sederhana ini bersama komunitas “Esodo”,  keluar selama bertahun-tahun, membawakan makanan panas untuk para tunawisma stasiun Kota Bergamo.

Di keuskupan Bergamo saja, sebuah kota yang terkena dampak pandemi Covid-19 serius, setidaknya 16 pastor meninggal karena konsekuensi atau komplikasi terkait coronavirus. Ada juga Pastor Tarcisio Ferrari, Pastor Mariano Carrara, dan Pastor Achille Bellotti. Selain mereka, ada Pastor Tarcisio Casali yang semoat merayakan Misa Kudus sampai beberapa hari sebelum kematiannya. Ada juga Pastor Silvano Sirtoli, yang selalu memberikan kesaksian Injil dalam pelayanannya. 

Masih di Keuskupan yang sama, Pastor Giancarlo Nava, yang terkenal dengan misi pastoralnya di Paraguay. Ada juga Pastor Giuseppe Berardelli, yang terkenal dengan sapaan yang sama: "Pace e bene", damai dan kebaikan. Dia sangat terkenal sebagai seorang imam yang membawa antusiasme di mana-mana. Ada juga seorang imam Dehonian, Pastor Giosuè Torquati. Selain itu, ada Pastor Umberto Tombini melakukan pelayanan di Zogno, wilayah Bergamo, Italia. 

Selain itu ada juga Pastor Gaetano Burini, Pastor Remo Luiselli yang melayani para rehabilitasi narkoba, dan Pastor Piero Paganessi, yang selama 40 tahun ikut mendorong pelayanan di negara bagian Andra Pradesh, India. Masi di wilayah keuskupan yang sama, ada Pastor Enzo Zoppetti, Pastor Francesco Perico, Pastor Adriano Locatelli, dan Pastor Guglielmo Micheli. 

Keuskupan Parma, Italia

Keuskupan Parma, Italia, pun ikut membayar mahal akibat penyebaran virus ini, dengan meninggalnya enam pastor. Mereka diantaranya Pastor Giorgio Bocchi, Pastor Pietro Montali yang berusia 89 tahun. Salah satu imam termuda yang meninggal karena pandemi adalah Pastor Andrea Avanzini, yang meninggal pada usia 55 tahun. Tiga korban lain dari keuskupan Parma yang melayani sebagai pastor paroki adalah Pastor Fermo Fanfoni, Pastor Giuseppe Fadani, dan Pastor Franco Minardi. 

Keuskupan Cremona, Italia

Empat pastor meninggal di keuskupan Cremona, juga karena virus corona. Pastor Albino Aglio, Pastor Vincenzo Rini, Pastor Giuseppe Aresi, dan Pastor Mario Cavalleri, berusia 104 tahun, adalah imam tertua di keuskupan ini.

Keuskupan Agung Milan, Italia

Bahkan Keuskupan Agung Milan pun ikut berduka atas kematian para imamnya. Korban pertama virus ini adalah seorang imam Ambrosian, Pastor Marco Barbetta, 82 tahun, pendeta Politeknik, direktur spiritual banyak orang muda. Ada juga Don Luigi Giussani, 70 tahun. Pada hari harai St. Yosep, berita kematian Don Ezio Bisiello, seorang pastor paroki di Ronco Briantino, kemudian tiba.

Korban pertama di selatan

Pastor pertama dari Italia selatan yang meninggal setelah dites positif memiliki virus corona berasal dari keuskupan Salerno-Campagna-Acerno. Ini adalah pastor paroki Caggiano, Don Alessandro Brignone, yang meninggal pada usia 45 tahun, pada usia yang masih sangat muda. Dalam acara pemakamannya, Pastor Luigi Pierri berujar, “Betapa banyak pemakaman yang dirayakan! Dan sekarang tidak ada uparaca pemakaman khusus untuknya. Marilah kita menemaninya, setidaknya syurkur atas persaudaraan dan doa-doa kita".

“Tidak ada acara pelepasan, hanya doa dan syukur atas persaudaraan.”

Sumber: https://www.vaticannews.va/it/chiesa/news/2020-03/vittime-coronavirus-sacerdoti.html

Komentar