Senin, 10 Februari 2025 | 12:45
COMMUNITY

Inspirasi Jumat, Ustadz Lalu Ahmad Yani Ingatkan Tetap Berpegang Teguh Pada Sunnah Nabi di Zaman Fitnah

Inspirasi Jumat, Ustadz Lalu Ahmad Yani Ingatkan Tetap Berpegang Teguh Pada Sunnah Nabi di Zaman Fitnah
Ustadz Lalu Ahmad Yani Lc

ASKARA - Islam datang dalam keadaan asing, dan mungkin akan kembali dianggap asing di masa depan. Namun, bagi mereka yang tetap setia pada ajaran Islam yang murni, meskipun di tengah zaman yang penuh dengan tantangan, mereka akan mendapatkan pahala besar dan keberkahan dari Allah SWT. 

Dalam sebuah ceramah atau kajian, Ustadz Lalu Ahmad Yani Lc, seorang ulama yang dikenal dengan pemahaman yang mendalam tentang agama, menjelaskan bahwa Islam datang dalam keadaan asing. Pernyataan ini merujuk pada hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan: "Islam itu mulai asing dan akan kembali asing, maka berbahagialah orang-orang yang asing." (Hadits Riwayat Muslim)

Hadits ini mengandung makna yang sangat dalam tentang kondisi awal kedatangan Islam di dunia, yang pada awalnya diterima hanya oleh segelintir orang. Islam datang sebagai agama yang asing di tengah masyarakat yang mayoritas masih kafir dan belum mengenal wahyu dari Allah. 

"Nabi Muhammad SAW dan para sahabat awalnya dianggap asing di mata masyarakat Mekah, bahkan mereka sering kali dihina, dicemooh, dan disakiti," ujarnya, dikutip Jum'at (3/1)

Menurut Ustadz Lalu Ahmad Yani LC, Islam datang dengan ajaran yang baru yang sangat berbeda dengan kebiasaan yang ada saat itu. Pada masa itu, masyarakat Arab Jahiliyah hidup dalam kekafiran, kemusyrikan, dan penyembahan berhala. Kehadiran Nabi Muhammad SAW dengan wahyu Tauhid yang menekankan keesaan Allah dan membatalkan praktik-praktik syirik menjadi sesuatu yang sangat asing bagi mereka.

Ustadz Lalu Ahmad Yani juga menjelaskan bahwa hadits tersebut menunjukkan bahwa Islam akan kembali asing di masa depan. Artinya, di suatu waktu, ajaran Islam yang murni akan terpinggirkan, dan banyak orang yang menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya. Ini bisa terjadi dalam bentuk penyebaran pemikiran-pemikiran yang menyimpang, pergeseran nilai-nilai Islam, atau kemunduran dalam praktik agama.

"Ketika Islam datang pertama kali, umat manusia memandangnya sebagai sesuatu yang asing, dan sekarang, kita juga bisa merasakan bagaimana Islam mulai dianggap asing kembali oleh sebagian kalangan. Banyak orang yang tidak memahami ajaran Islam dengan benar atau bahkan menganggapnya sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman," ujarnya.

Oleh karena itu, Ustadz Lalu Ahmad Yani mengajak, mari kita pertahankan iman, pelajari Al-Qur'an dan Sunnah dengan benar, dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari, agar kita menjadi bagian dari orang-orang yang berbahagia di sisi Allah.

Menghidupkan Sunnah Nabi

Ustadz Lalu Ahmad Yani menegaskan, menghidupkan sunnah Nabi di zaman fitnah bukanlah perkara yang mudah. Banyak tantangan dan godaan yang bisa menghalangi seseorang untuk tetap berpegang teguh pada ajaran Islam.

Menurutnya, menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW di zaman fitnah adalah amal yang mulia, yang akan mendatangkan pahala besar dan keberkahan dalam hidup. Walaupun di tengah fitnah yang menghimpit, mereka yang tetap setia mengikuti sunnah Nabi, meskipun dalam keadaan sulit, akan mendapatkan perlindungan Allah dan menjadi contoh bagi umat.

Beliau mengajak umat Islam dalam kehidupan yang penuh dengan godaan dan keraguan untuk tetap teguh berpegang pada sunnah, menghidupkan ajaran Nabi, dan menjadikan sunnah sebagai panduan hidup dalam menghadapi tantangan zaman. Sebab, sunnah Nabi adalah jalan yang membawa keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat.

"Keutamaan orang yang menghidupkan Sunnah Nabi Muhammad SAW di zaman fitnah, adalah masa-masa yang penuh dengan ujian, kesulitan, dan keraguan yang menguji keimanan umat Islam," ujar Ustadz Lalu Ahmad Yani.

Sedangkan, beberapa tantangan yang dihadapi umat Islam untuk tetap berpegang teguh pada ajaran Islam antara lain: Penyesatan pemikiran yang menyimpang dari ajaran Islam yang benar.

Kebingungan dalam memilih mana yang benar di antara banyaknya informasi yang beredar. Tekanan sosial yang seringkali membuat seseorang merasa terisolasi atau dianggap aneh jika berpegang teguh pada sunnah Nabi.

"Dalam menghadapi semua tantangan tersebut, kita harus berpegang teguh pada prinsip agama dan senantiasa berdoa kepada Allah agar diberikan kemudahan dan keteguhan hati," tegasnya.

Apa itu Zaman Fitnah?

Zaman fitnah merujuk pada masa-masa yang penuh dengan kebingungan dan kerusakan, baik dalam hal agama, politik, maupun moralitas. Fitnah dalam konteks ini bisa berupa ujian berat bagi umat Islam yang datang dari berbagai arah, seperti kemerosotan akhlak, penyesatan pemikiran, hingga konflik sosial dan politik. 
"Pada masa seperti ini, banyak orang yang terjebak dalam penyimpangan dari ajaran agama atau kesulitan dalam menjalankan ajaran Islam dengan benar," sebutnya.

Ustadz Lalu Ahmad Yani LC Hafidzahullah menjelaskan bahwa menghidupkan Sunnah Nabi Muhammad SAW di zaman fitnah adalah amal yang sangat mulia dan penuh keberkahan. "Barang siapa yang menghidupkan sunnahku di tengah umatku yang telah rusak, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala mereka." (Hadits Riwayat Tirmidzi)

Dari hadits ini, Ustadz Lalu Ahmad Yani menjelaskan bahwa menghidupkan sunnah pada zaman yang penuh dengan fitnah bukanlah perkara yang mudah. Namun, bagi mereka yang tetap teguh menjalankan ajaran-ajaran Nabi meskipun banyak tantangan dan godaan, pahala yang besar telah menanti. Bahkan, jika seseorang menghidupkan satu sunnah yang dilupakan atau ditinggalkan oleh banyak orang, maka dia akan mendapatkan pahala yang sangat besar, sebanding dengan pahala yang diterima oleh orang-orang yang mengikuti sunnah tersebut.

Keutamaan Menghidupkan Sunnah di Zaman Fitnah:

Pertama, Pahala yang Berlipat Ganda

Di tengah zaman fitnah yang penuh dengan kerusakan dan penyesatan, orang yang tetap berusaha menghidupkan sunnah Nabi akan mendapatkan pahala berlipat ganda. "Hal ini sesuai dengan janji Nabi Muhammad SAW yang mengungkapkan bahwa orang yang menghidupkan sunnah di masa-masa yang sulit akan mendapatkan *pahala yang besar," tegasnya.

Kedua, Menjadi Contoh Bagi Umat

Beliau merujuk pada sabda Nabi Muhammad SAW yang mengatakan: Orang yang menghidupkan sunnah di tengah fitnah juga menjadi contoh teladan bagi umat Islam lainnya. Meski banyak yang ragu atau terombang-ambing oleh godaan zaman, orang tersebut tetap berpegang teguh pada ajaran Nabi Muhammad SAW dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang untuk kembali kepada ajaran Islam yang benar.

Ketiga, Mendapatkan Perlindungan dari Fitnah

Ustadz Lalu Ahmad Yani juga menambahkan bahwa orang yang menghidupkan sunnah dengan ikhlas akan mendapatkan perlindungan Allah dari fitnah dan ujian kehidupan. Dalam kondisi dunia yang semakin kacau dan penuh dengan fitnah, mereka yang berpegang teguh pada sunnah akan diberikan keteguhan hati dan kemudahan dalam menjalankan agama.

Keempat, Diberikan Keberkahan dalam Hidup

Menghidupkan sunnah di zaman fitnah juga membawa keberkahan dalam hidup seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang menjalankan sunnah Nabi, baik dalam hal ibadah, akhlak, maupun perilaku, akan merasakan ketenangan jiwa dan kemudahan hidup, karena kehidupannya selalu berpijak pada ajaran yang benar.

Komentar