ASKARA – Berkunjung ke Yogyakarta tak lengkap rasanya tanpa mencicipi gudeg, makanan khas yang telah menjadi ikon kuliner kota ini. Terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan, gudeg menyuguhkan cita rasa manis gurih yang memanjakan lidah.

Gudeg dapat dinikmati dalam dua varian, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Gudeg kering memiliki tekstur yang lebih tahan lama karena dimasak hingga santannya meresap habis, sedangkan gudeg basah lebih segar dengan kuah santan yang melimpah. Biasanya, gudeg disajikan bersama nasi, opor ayam, telur pindang, sambal krecek, dan kerupuk kulit.

Salah satu tempat legendaris yang wajib dikunjungi adalah Gudeg Yu Djum, yang telah ada sejak 1951. Gudeg Yu Djum dikenal dengan rasanya yang otentik dan diwariskan secara turun-temurun. Selain itu, Gudeg Pawon yang hanya buka malam hari juga menawarkan sensasi menikmati gudeg langsung dari dapur pembuatannya, dan ada juga Gudeg Permata yang mulai buka pukul 20.00.

Menurut seorang wisatawan asal Jakarta, Aling Lukito, gudeg menjadi alasan utama ia selalu kembali ke Jogja. "Rasanya otentik dan tidak bisa ditemukan di tempat lain. Apalagi sambal kreceknya, bikin ketagihan," ujar Aling yang datang bersama keluarga Andreas Ramli.

Bagi Anda yang ingin membawa pulang gudeg sebagai oleh-oleh, beberapa tempat menyediakan gudeg kaleng yang praktis dan tahan lama. Dengan berbagai pilihan, gudeg siap menjadi kenangan manis dari Jogja yang tak terlupakan.

Jadi, jika Anda berkesempatan berlibur ke Jogja, jangan lupa mencicipi gudeg dan menjadikannya bagian dari perjalanan kuliner Anda. Nikmati cita rasa khas yang telah menjadi bagian dari budaya kota yang berjuluk Kota Pelajar ini.