Selasa, 18 Maret 2025 | 08:28
OPINI

Bandar Lampung Kota Elit, Tempat Pembuangan Sampah Sulit?

Bandar Lampung Kota Elit, Tempat Pembuangan Sampah Sulit?
Ilustrasi foto sampah perkotaan (Dok Pixabay)

Oleh: Tazkia Karimah
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Lampung
NPM: 2213033110

ASKARA - Bandar Lampung, sebagai ibu kota Provinsi Lampung, sering disebut sebagai kota elit. Namun, apakah julukan tersebut sejalan dengan pengelolaan lingkungannya? Masalah besar yang tampaknya luput dari perhatian adalah pengelolaan tempat pembuangan sampah yang buruk.

Belum lama ini, Provinsi Lampung menjadi sorotan akibat kondisi jalan yang rusak parah dan aksesibilitas yang sulit. Namun, persoalan lain yang tidak kalah mendesak adalah ketiadaan tempat pembuangan sampah yang layak. Sampah yang seharusnya ditempatkan di lokasi yang memenuhi standar, justru dibuang di tempat yang tidak semestinya, seperti di samping pasar, dekat kuburan, dan bahkan di sekitar terminal. Kondisi ini tidak hanya merugikan masyarakat sekitar tetapi juga merusak estetika dan kebersihan kota.

Pemerintah kota tampaknya kurang peduli terhadap keindahan dan kebersihan Bandar Lampung. Satgas lingkungan yang seharusnya menangani masalah ini juga belum menunjukkan langkah konkret. Mengapa sampah-sampah tersebut dibiarkan menumpuk di lokasi yang tidak layak? Apakah pemerintah tidak memiliki alternatif lain yang lebih memadai? Padahal, citra kota sebagai pusat provinsi sangat bergantung pada penanganan masalah seperti ini.

Masalah serupa juga pernah terjadi di wilayah Bukit Kemiling Permai. Sampah sementara ditempatkan di dekat kawasan perumahan elit, yang tentu saja menimbulkan gangguan bagi warga sekitar. Bukankah perumahan seharusnya menjadi area yang nyaman dan bersih? Keputusan ini memunculkan pertanyaan besar terkait kebijakan pengelolaan sampah di Bandar Lampung.

Selain itu, lokasi pembuangan sampah di dekat pasar juga sangat mengkhawatirkan. Bau menyengat dan potensi kontaminasi jelas dapat memengaruhi kebersihan dan kesehatan lingkungan pasar. Mengingat pasar adalah tempat perdagangan makanan, hal ini bisa membahayakan konsumen dan pedagang jika dibiarkan tanpa penanganan serius.

Penyelesaian masalah ini membutuhkan sinergi antara pemerintah, satgas kebersihan, dan masyarakat. Pemerintah harus segera menyediakan tempat pembuangan sampah yang layak dan jauh dari pemukiman warga. Sementara itu, kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya juga harus ditingkatkan.

Pengelolaan sampah bukanlah hal sepele. Jika dikelola dengan baik, Bandar Lampung dapat mempertahankan citranya sebagai kota yang bersih, nyaman, dan layak huni. Sebaliknya, jika diabaikan, masalah ini akan terus mencoreng reputasi kota dan mengganggu kehidupan warganya.

 

 

Komentar