Megawati Kritik Manipulasi Kekuasaan dalam Pilkada Serentak 2024

ASKARA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan kritik tajam terhadap penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024. Dalam video yang diunggah di kanal YouTube PDI Perjuangan, Rabu (27/11), Presiden ke-5 RI itu mengungkapkan kekhawatirannya terhadap praktik manipulasi kekuasaan yang dinilai mengancam demokrasi.
"Pilkada adalah cermin peradaban bangsa. Namun, mengapa kedaulatan rakyat kini dimanipulasi hanya karena kekuasaan?" ujar Megawati. Ia menegaskan, demokrasi kini berada dalam ancaman akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara demi meraih kepentingan politik.
Menurut Megawati, fenomena tersebut dapat dilihat dari penggunaan sumber daya negara, mutasi aparat, hingga ketidaknetralan penjabat kepala daerah di sejumlah wilayah, seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, hingga Sulawesi Utara. Ia juga menyoroti masifnya mobilisasi politik di wilayah-wilayah tersebut.
“Di Jawa Tengah, misalnya, saya menerima laporan terkait manipulasi melalui mutasi aparatur kepolisian dan ketidaknetralan penjabat kepala daerah. Hal ini sudah melampaui batas-batas kepatutan etika, moral, dan hati nurani,” jelas Megawati.
Ia pun mengingatkan kembali pentingnya menjunjung semangat kedaulatan rakyat seperti yang diterapkan pada Pemilu 2004, yang disebutnya sebagai pemilu paling demokratis tanpa campur tangan kekuasaan.
Lima Seruan Megawati untuk Rakyat dan Kader
Untuk menghadapi situasi ini, Megawati menyerukan lima langkah konkret bagi rakyat dan kader PDI Perjuangan:
1. Mengamankan dan menjaga setiap suara rakyat.
2. Mengumpulkan bukti intimidasi aparatur negara dan praktik money politics.
3. Mendokumentasikan ketidaknetralan pejabat daerah dan tekanan terhadap kepala desa.
4. Melaporkan mobilisasi bansos untuk kepentingan politik.
5. Menggalang kekuatan rakyat agar berani menyuarakan kebenaran.
Megawati juga meminta seluruh kader dan simpatisan PDI Perjuangan untuk tetap militan dan tidak gentar menghadapi tekanan. “PDI Perjuangan tidak akan pernah lelah berjuang demi keadilan dan melawan berbagai bentuk intimidasi kekuasaan,” tegasnya.
Pilkada sebagai Ujian Demokrasi
Megawati menekankan bahwa Pilkada harus menjadi ajang peningkatan peradaban, di mana etika, moral, dan hati nurani rakyat tercermin secara jelas. Ia pun mengingatkan pentingnya menjaga demokrasi agar tidak dirusak oleh kepentingan segelintir pihak.
“Terus jaga semangat perjuangan. Kita tidak pernah menyerah. Kita akan terus melawan secara terukur dalam koridor hukum, meskipun hukum sekarang ini kian menjauh dari keadilan,” pungkasnya.
Pernyataan Megawati menjadi pengingat tegas bagi seluruh elemen bangsa untuk menjaga integritas demokrasi dan kedaulatan rakyat dalam Pilkada 2024.
Komentar