Bilang APBN Uang Rakyat; Sri, Kamu Lagi Kesambet Malaikat Apa?
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, uang APBN milik rakyat. Bukan uang pemerintah, presiden atau menteri keuangan.
Pernyataan ini bagus sekali. Luar biasa. Tapi sayangnya, selama menjadi Menkeu, yang dilakukannya sama sekali berbeda. APBN yang dia buat lebih banyak untuk melayani kepentingan pengusaha, asing dan aseng.
Contohnya, Perppu no 1/2020 tentang Corona yang disahkan menjadi UU No 2/2020, sangat berpihak kepada pengusaha. Berbagai program stimulus ekonomi berupa bermacam keringanan pajak adalah untuk kepentingan pengusaha. Saat pandemi merajalela, anggaran untuk rakyat kesehatan dan jaring pengaman sosial sangat kecil ketimbang alokasi stimulus ekonomi.
APBN di tangan Sri lebih banyak melayani kepentingan asing. Wujudnya, antara lain alokasi pembangunan infrastruktur yang sarat kepentingan RRC. Material dari Cina. Tenaga kerja pun demikian. Juga anggaran pembayaran bunga dan cicilan utang yang mencapai 30-35 persen dari APBN. Utang yang dibuatnya berjumlah ribuan triliun, dengan bunga sangat mahal. Jauh lebih mahal ketimbang Thailand, Myanmar, Vietnam, dan Filipina yang rating-nya lebih rendah dibandingkan Indonesia.
Sebaliknya, Sri rajin memangkas bahkan menghapus subsidi untuk rakyat. Dia juga getol memakai rakyat dengan berbagai pajak dan pungutan.
Kalau benar APBN uang rakyat, kenapa dia mem-bail out Bank Century yang dirampok pemiliknya sebesar Rp6,7 triliun? Dia juga menggunakan Rp22 triliun uang rakyat di APBN untuk mem-bail out Jiwasraya yang digarong pejabat dan pengusaha laknat.
Jadi, saat Sri menyatakan APBN uang rakyat, bukan uang pemerintah, presiden atau Menkeu, itu sama sekali bertolak belakang dengan berbagai kebijakan yang dibuatnya. Dia telah berdusta. Dia mengkhianati ucapannya sendiri!
Sri, kamu sedang kesambet malaikat apa?
Edy Mulyadi, Pengamat Ekonomi
Komentar