Jumat, 19 April 2024 | 13:07
NEWS

3 Hal Tentang Pentingnya Peran Melawan Virus Corona

3 Hal Tentang Pentingnya Peran Melawan Virus Corona
Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo (Dok: BNPB)

ASKARA - Kian masifnya penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19) memerlukan solidaritas seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini, masyarakat harus bergandengan tangan mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

Demikian dikatakan Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Imam Prasodjo melalui live streaming di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin (30/3).

"Tidak hanya berupaya untuk saling berujar, saling mengingatkan tentang situasi yang kritis ini, tetapi kita juga dituntut untuk langsung melakukan aksi tidak hanya berbicara, tetapi kita diminta demi kelangsungan hidup bersama untuk agar kita bisa melakukan aksi," ujar Imam.

Menurut Imam, ada tiga hal yang harus menjadi fokus masyarakat Indonesia saat ini dalam memutus rantai penyebaran virus corona. Pertama, menyadari tenaga medis seperti dokter dan perawat tengah kelawahan dalam menangani dan menyembuhkan para pasien atas kehadiran virus ini.

"Oleh karena itu satu-satunya jalan yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita mencegah penyebaran ini, bagaimana kita mempertahankan diri agar virus ini tidak menyebar di keluarga kita, tidak menyebar menjadi teman dan tetangga kita itu berjatuhan dan tidak menyebar terhadap seluruh masyarakat di manapun berada di dunia ini khususnya di Indonesia oleh karena itu upaya-upaya pencegahan," tuturnya.

Seandainya masyarakat tidak mendukung hal itu, lanjut Imam, serta gagal dalam melakukan pencegahan maka Indonesia akan dilanda oleh lebih banyak lagi pasien-pasien, dan akhirnya seluruh rumah sakit akan penuh.

"Tenaga-tenaga medis kita akan kewalahan dan fasilitas-fasilitas RS tidak akan mungkin menampung pasien yang berdatangan, oleh karena itu upaya pencegahan harus menjadi prioritas saatnya tidak main-main," katanya.

Masyarakat, lanjutnya, harus menyadari penuh untuk menerapkan kedisiplinan diri dan disiplin sosial untuk saling mengingatkan antar sesama, selain itu juga harus mengedepankan akal untuk melindungi diri dan keluarga bagaimana bersama-sama melakukan upaya pencegahan.

Kedua, menyadari banyaknya korban yang meninggal dunia. Hal ini harus menjadi keprihatinan masyarakat terlebih bagi korban berjatuhan yang tidak terekam. 

Saat ini tenaga medis tengah berjuang semaksimal mungkin untuk membantu mereka yang terjangkit tetap bertahan hidup, maka masyarakat harus turut mendukung para tenaga medis selain pemerintah yang saat ini juga telah mengerahkan ribuan Alat Pelindung Diri (APD).

"Karena itu mari kita tidak hanya tugas pemerintah untuk memberikan alat pelindung diri yang secukupnya kepada para dokter pada perawat dan bahkan para petugas kebersihan, yang ada di rumah sakit-rumah sakit, satpam maupun sopir-sopir yang bekerja tetapi kita juga harus mampu melakukan upaya upaya intervensi agar mereka itu bertambah bertambah semangat dan kemudian mereka mampu menolong siapapun yang sekarang sudah berjatuhan," ungkapnya.

Imam mengimbau masyarakat saling bergotong-royong untuk memperhatikan serta membantu semua petugas yang berada di garda paling depan. Hal sederhana yang bisa masyarakat renungi bagaimana para petugas medis yang berupaya melindungi dirinya dari virus itu. 

"Para petugas medis yang ada di rumah sakit sehat dan kemudian para perawat kemudian para perawat itu bisa melindungi diri dari penularan ini supaya pasien pasien-pasien yang datang tidak kemudian terinfeksi, dokter-dokter kita pastikan mereka itu cukup juga tidurnya, cukup juga istirahat, cukup juga asupan makanannya, sehingga mudah-mudahan mereka bisa berjuang di garda terdepan," tuturnya.

Yang ketiga, masyarakat perlu mendorong pencegahan virus corona dengan solidaritas konkret. Hal yang sederhana tapi ampuh adalah dengan tetap berdiam di rumah, menghindari kerumunan dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang membahayakan semua orang.

Selain itu, masyarakat harus menyadari bahwa banyak orang yang masih berada di luar rumah untuk tetap berjuang mencari nafkah, di mana mereka mendapatkan penghasilan yang bersifat harian, dengan ini masyarakat bisa membantu mereka dengan menggalang bantuan.

"Oleh karena itu saatnya sekarang kita mengumpulkan di setiap kampung, kumpulkan sembako apa saja yang bisa kita berikan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan, tanpa solidaritas itu yang dibangun, maka akan jatuh juga korban-korban yang lain yaitu berupa kelaparan," tutur Imam. 

Masyarakat juga harus bisa lebih memperhatikan sekelilingnya, jangan sampai kemudian ada anak yang kelaparan setiap hari di tengah wabah ini. Tidak kalah penting, adalah menekankan rasa prihatin dengan kehadiran virus ini.

"Oleh karena itu mari bapak-ibu kita cegah agar virus ini tidak menyebar, jaga jarak dalam kita itu berdiri pada saat kita itu berkumpul agar percikan-percikan kalau seandainya ada yang batuk ada yang bersin tidak sampai menyebar ke kita," ujarnya. 

Saling mengingatkan juga perlu ditekankan, misalnya dalam hal sederhana adalah mengingatkan etika batuk.

"Seandainya ini kita bersin, kita batuk, jangan kita menggunakan telapak tangan tapi gunakan siku atau kita menggunakan masker agar tidak menyebar orang, ini memerlukan disiplin dari masing-masing kita. Kita cuci tangan apapun yang kita pegang, terus kemudian sangat mungkin ada virus," pesannya.

Selain itu, menghindarkan tangan untuk memegang mulut, memegang hidung serta memegang mata. Imam berharap masyarakat bersinergi agar masyarakat berperan menjadi solusi masalah yang kini Indonesia dan dunia tengah hadapi. 

 

Komentar