Kamis, 25 April 2024 | 08:53
NEWS

Pemkot Depok Kaji Opsi Local Lockdown

Pemkot Depok Kaji Opsi Local Lockdown
Pemkot Depok. (Foto BeritaSatu/Bhakti Hariani)

ASKARA - Pemerintah Kota Depok sedang mengkaji opsi local lockdown atau karantina wilayah, menyusul perkembangan masifnya penyebaran virus corona baru atau COVID-19 di kota tersebut.

"Kami sedang buatkan kajiannya yang nanti akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat sebagai wakil pemerintah pusat di daerah," kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam keterangan tertulisnya di Depok, Minggu (29/3).

Dikatakan Idris, untuk menerapkan opsi itu, pemkot harus menunggu keputusan pusat karena kewenangan ada di sana. Menurut Idris, melihat perkembangan penyebaran Covid-19 demikian masif di Kota Depok saat ini, sudah seharusnya dilaksanakan karantina wilayah di Jabodetabek.

Hingga Sabtu (28/3) kemarin, kasus corona terkonfirmasi di Depok sebanyak 29 orang, empat orang sembuh, tiga meninggal. Kemudian 272 total PDP yang terdiri dari 256 masih dalam pengawasan dan 16 selesai pengawasan. Sementara total ODP tercatat sebanyak 869, terdiri dari 682 masih dalam pemantauan dan 187 selesai pemantauan.

Idris mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah taktis yang dilakukan Gugus Tugas di antaranya berkoordinasi pusat dan provinsi yang dilakukan secara langsung, penanganan kasus sesuai protokol, tracking pada orang-orang yang kontak erat dan penanganan area sekitar.

"Pengawasan intensif bagi orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan terkonfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri, penyemprotan disinsfektan, sosialisasi secara masif, menggerakkan relawan dan banyak lagi aktifitas gugus tugas yang dilakukan," katanya.

Idris memahami banyaknya keluhan yang disampaikan, hal ini mengingat pandemik Covid-19 ini demikian masif sedangkan peralatan sulit diperoleh terutama APD, disamping itu fasilitas kesehatan yang menangani Covid-19 saat ini kondisinya rata-rata sangat terbatas.

"Kami sudah merencanakan rumah sakit yang didedikasikan untuk Covid-19 yaitu Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) yang saat ini sedang dipersiapkan. Selain itu juga kami rencanakan Rumah Sakit Lapang di area RSUD hingga alternatif menyiapkan ruang sekolah yang akan didedikasikan sebagai tempat penanganan kasus ringan COVID-19," pungkasnya. (ant/jpnn/lov)

Komentar