Selasa, 23 April 2024 | 23:36
NEWS

Dua Rekor MURI Banggakan Dunia Pendakian Indonesia, Ini Peraihnya

Dua Rekor MURI Banggakan Dunia Pendakian Indonesia, Ini Peraihnya
Pendiri MURI Jaya Suprana memberikan MURI Award kepada Elpala SMAN 68 sebagai pemecah rekor Tim Pelajar Indonesia yang Berhasil Mencapai Puncak Gunung Elbrus. (Askara/Aprilia Rahapit)

ASKARA - Prestasi luar biasa ditorehkan Kelompok Pencinta Alam SMAN 68 Jakarta (Elpala). 

Hari ini menjadi hari bersejarah bagi mereka maupun dunia pendakian di Indonesia. Di mana, Elpala SMAN 68 mendapatkan penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dalam MURI Award yang digelar di Jaya Suprana Institute Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jumat (28/2).

Penghargaan bergengsi itu diberikan secara langsung oleh Jaya Suprana bersama sang istri Aylawati Sarwono. 

Diketahui, Elpala SMAN 68 mendapatkan MURI Award dengan rekor sebagai tim pelajar Indonesia pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Elbrus di Rusia yang dilakukan pada 17 Agustus 2018. Tim terdiri dari Geas Aldino, Ryan Muhammad, Salsa Khusnus, dan Timothy Jonathan.  

Ryan menceritakan, rintangan dalam mendaki Elbrus tidaklah mudah lewati, apalagi saat itu adalah yang pertama kalinya. Seperti halnya dalam menghadapi suhu dingin sekitar minus 23 derajat Celcius. Beruntung, perjalanan normal mendaki gunung yang seharusnya ditempuh selama 10 hari namun saat itu tercapai hanya dalam 4-6 hari.  

"Jadi kendalanya tubuh belum beradaptasi, dan yang paling berasa itu pas sampai puncak karena oksigennya tipis itu jadi benar-benar ngantuk banget, lemas banget. Wah saat itu luar biasa deh, mental banget. Tapi kan di sana enggak boleh tidur karena bisa hipotermia," paparnya saat berbincang dengan Askara.

Namun segala rintangan yang dilewati seakan terbayar dengan mencapai puncak. Juga diganjar penghargaan rekor MURI.

"Yang pasti bangga banget karena sudah membanggakan Elpala juga, sudah membanggakan keluarga dan sekolah. Dan yang paling penting itu semua sudah dibayarkan dengan usaha yang benar-benar keras. Pokoknya semuanya sudah terbayarkan dan tercapai," jelas Ryan.

Ryan pun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang mendorong pencapaian Elpala SMAN 68. Juga kepada para pendiri Elpala.

"Tanpa mereka, Elpala enggak mungkin ada sekarang kan. Pendirinya lima, Mas Bama, Mas Yoga, Mas Beni yang sekarang sudah almarhum, terus Mas Banto dan lainnya," bebernya.

Ryan meminta agar penerusnya melanjutkan torehan prestasi Elpala SMAN 68. Bahkan harus bisa lebih dari prestasi-prestasi yang didapatkannya saat ini.

"Yang pasti harapan paling utama adalah jangan ngecewain sekolah, apalagi Elpala. Yang pasti jangan berhenti berprestasi, kalau bisa selalu membanggakan Elpala dan sekolah. Yang pasti penghargaan ini prestige banget," katanya.

Penghargaan lain juga didapatkan Matthew Richard dan Jonathan Philip. Keduanya masuk dalam kategori rekor pelajar bersaudara termuda yang berhasil mendaki puncak Gunung Kilimanjaro di Tanzania yang dilakukan 17 Maret 2019. Di mana saat itu Matthew berusia 15 tahun 9 bulan 21 hari dan Jonathan berusia 13 tahun 9 bulan 3 hari. Keduanya juga merupakan didikan Elpala SMAN 68.

"Enggak nyangka banget bisa dapat penghargaan ini. Pertama aku ucapkan kepada mama papa dan juga kepada pelatih, mereka memberikan motivasi dan katanya harus perhatian dengan badan kita sendiri. Dan jangan pernah maksa naik maupun turun dari gunung," papar Matthew.

Dia juga mengaku bangga mendapatkan penghargaan dari Jaya Suprana yang sangat menghargai banyak orang, khususnya kepada orang-orang yang sudah melakukan kerja keras luar biasa.

"Hebat banget dia, dan sosok yang sangat menghargai. Kan sebelum ada dia kan enggak ada. Buat Indonesia baik, jadi orang-orang Indonesia seakan dihargai dan lebih termotivasi membuat rekor-rekor baru," tandasnya.

Komentar