Rabu, 24 April 2024 | 07:15

Elpala Ingin Hilangkan Imej Kekerasan di Organisasi Pencinta Alam

Elpala Ingin Hilangkan Imej Kekerasan di Organisasi Pencinta Alam
Peserta mengikuti lomba panjat tebing bertajuk Elpala's Cup di SMA 68 Jakarta (Askara/Dhika Alam Noor)

ASKARA - Klub Pencinta Alam SMA 68 Jakarta Elpala menggelar lomba panjat tebing wilayah Jawa dan Banten yang bertajuk Elpala's Cup. 

Selain mempopulerkan olah raga alam bebas itu, mereka juga ingin menghilangkan perilaku kekerasan yang kerap terjadi di organisasi pencinta alam. 

Ketua Elpala Caesar Arya Nur Palopi mengemukakan, penyelenggaraan kompetisi untuk menepis imej buruk pada organisasi pencinta alam. Terlebih juga ingin mengukir prestasi yang ditunjukkan terhadap sekolah. 

''Melalui lomba panjat tebing ini diharapkan kita pencinta alam yang tidak seperti dulu lagi. Misalnya kekerasan, dicap tukang bolos. Hal seperti itu mau kita hilangkan,'' jelasnya saat berbincang dengan redaksi di SMA 68 Jakarta, Sabtu (25/1).

Caesar mengakui adanya anggapan yang melihat organisasi pencinta alam itu identik dengan kekerasan di dalamnya. Maka dengan ajang Elpala's Cup, Elpala akan mengubah mindset tersebut. 

''Kita buktikan dengan membuat lomba itu salah satu cara kita mengisi kegiatan. Tidak hanya dengan cap jelek tadi,'' bebernya.

Menurut Ketua Elpala's Cup Annisa Sita Dewi, anggota pencinta alam juga dapat berprestasi dan tidak melulu dinilai berperilaku negatif.

''Setuju banget menghilangkan imej itu. Dengan kita punya prestasi ini menghapus hal buruk, seperti tidak pintar atau tidak ada prestasi,'' tuturnya. 

Selama kepemimpinan Caesar, tidak ada tindakan kekerasan di Elpala. Pasalnya mereka menetapkan dan mematuhi standar operasional prosedur (SOP) dalam pendidikan dan pelantikan dasar. 

''Tidak ada kekerasan. Dari tahun ke tahun kekerasan benar-benar dihentikan. Jadi ada SOP, para siswa mau jadi calon anggota sudah dilindungi oleh SOP dari semua pihak, jadi aman,'' jelasnya.

Dengan adanya SOP, para anggota Elpala baik senior maupun junior tidak bisa bertindak sewenang-wenang. Jadi, semua calon anggota pencinta aman terjamin dan dilindungi. 

''Tidak serta merta kita menjalani pendidikan yang semaunya kakak senior. Dari dinas sudah dikasih tahu dan dibolehkan ada peraturan yang dilindungi,'' kata Caesar.

''Jadi kita punya aturan sendiri dan punya batasan antar anggota,'' timpal Nissa.

Untuk diketahui, anggota aktif Elpala berjumlah 50 orang. Untuk kelas XI ada 25 orang dan kelas X ada 25 orang. Semuanya juga ikut membantu dalam penyelenggaraan Elpala's Cup.

Prestasi yang berhasil ditorehkan anggota Elpala antara lain mencapai Puncak Gunung Elbrus di Rusia pada 17 Agustus 2018 dan telah menjajal Puncak Gunung Carstensz di Papua. 

Tentu itu menjadi kelebihan dalam kegiatan ekstra kulikuler di SMA 68 Jakarta. 

''Sebenarnya kita punya kelebihannya sudah sampai Elbrus dan Cartensz. Jadi, sebenarnya kita dengan ekskul lain tidak bisa dibandingkan soalnya kita berprestasi di jalur berbeda gitu,'' jelas Nissa. 

Meski ada pula prestasi yang telah diraih oleh ekskul lain di SMA 68. Jadi masing-masing memiliki kelebihan. 

''Kalau dibilang bagus yang lain juga ada yang bagus lah. Cuma benar tadi ada jalannya sendiri, seperti ekskul basket ikut DBL,'' pungkas Caesar. 

Komentar